ng benar, ditutupi. Jadi terlalu banyak permainan. Saya belum melihat Indonesia merdeka. Namun itu tidak membuat saya, sebagai generasi sekarang jadi pesimis,"
Tak terasa waktu berjalan begitu cepat,bangsa Indonesia sudah melewati 67 tahun HUT Kemerdekaannya. Telah banyak proses yang telah dijalani, ada hal baik dan yang kurang baik mewarnai perjalanan panjang selama 67 tahun ini.
Entah bagaimana masyarakat memaknai kemerdekaan Indonesia saat ini,tapi yang pasti HUT RI tidak sekadar upacara formal semata, tidak sekadar perlombaan tujuh belasan, tidak sekadar memasang baliho atau apa pun yang mencerminkan Indonesia merdeka, akan tetapi lebih daripada itu semua adalah bagaimana mentalitas bangsa,mentalitas orang Indonesia dalam memaknai kemerdekaan ini dan kontribusi seperti apa yang mampu kita berikan bersama.
Berapa sering Anda mendengar berbagai ulasan yang kerap mengumbar rasa pesimisme bangsa ini akan maju?, berapa banyak bacaan yang membuat Anda khawatir akan kemajuan negara ini? Berapa banyak yang Anda lihat perilaku-perilaku orang yang senang membuat kekerasan, senang mengambil milik orang lain, senang memanipulasi, di negaranya sendiri.
Kejadian di sekeliling kita yang tidak bernilai manfaat, yang hanya menjatuhkan mental kita,yang hanya membangun sebuah rasa ketakutan dan membuat sebagian orang menjadi hilang harapan, tentu bukanlah sebuah semangat kemerdekaan yang diinginkan bersama.
Setiap tahun kita melakukan ritual kebangsaan, maka sudah semestinya ada sebuah perubahan dan perbaikan setiap tahunnya, khususnya dari semangat dan mentalitas bangsa. Sudah bukan eranya lagi, kalau kita selalu mencari alasan, mencari kambing hitam,menutup-nutupi sebuah persoalan, memelihara pola-pola kerja yang kuno dan tidak produktif, serta kerap melakukan tindakan negatif.
Kita semua berada di perahu yang sama yakni dengan bendera Indonesia, maka dari itu keberlangsungan hidup orang-orang di dalam perahu dan kekuatan perahu itu sendiri ada di tangan kita semua.
Bukan semangat menjatuhkan orang lain yang dibutuhkan di negara ini, bukan semangat untuk meraup keuntungan untuk diri sendiri yang cocok di bangsa ini, melainkan semangat kebersamaan, semangat untuk membangun bangsa ini dengan prinsip moral yang benar.
Saatnya bagi bangsa ini beserta masyarakatnya bangkit dan keluar dari belenggu negatif. Masalah politik, sosial, ekonomi, dan yang lainnya boleh saja menghampiri kita, tapi jangan sampai ketakutan, kekhawatiran, kemalasan, kecurangan, kesedihan, ketidakberdayaan ikut menghampiri kehidupan kita. Bangkitkan kembali semangat, determinasi, antusiasme,kepercayaan diri, sikap mental positif dalam diri kita untuk menghadapi itu semua.
Harapan
Sebuah pepatah mengatakan ”There are no hopeless situations, there are only men who have grown hopeless about them”
Tidak ada situasi yang tanpa harapan, yang ada hanya pribadi yang bertumbuh dengan tidak memiliki harapan terhadap situasi yang ada.
Semangat kemerdekaan adalah semangat penuh pengharapan bahwa ke depan, bangsa ini akan menjadi lebih baik. Sesulit dan sekompleks apa pun permasalahan bangsa ini jangan pernah kehilangan harapan bahwa bangsa ini akan menjadi lebih baik di masa yang akan datang
Tindakan yang Benar
Memang kita tidak ingin punya harapan yang sia-sia atau bermimpi di siang bolong. Harapan menjadi sebuah pondasi, melainkan setiap masyarakat Indonesia memiliki tugas dan tanggung jawab untuk menjalankan tindakan yang benar sesuai perannya masing-masing di negara ini.
Bila saja setiap individu memulai dari diri masing-masing untuk menjalankan sebuah prinsip kebenaran dalam hidupnya, saya optimis bahwa kemerdekaan Indonesia setiap tahunnya akan membawa sebuah perkembangan yang positif. Jangan sekadar teriak merdeka, tapi mentalitas maling.
Jangan sekadar berorasi tentang kebangsaan, tapi mentalitas justru merusak tatanan negara. Mari kita bersama memegang teguh integritas. Apa yang kita suarakan hendaknya sejalan dengan apa yang kita jalankan dalam bermasyarakat dan bernegara.
..dan jangan bertanya apa yang kita bisa dapatkan dari Indonesia, tapi bertanyalah Apa yang bisa kita berikan untuk Indonesia...
Tak terasa waktu berjalan begitu cepat,bangsa Indonesia sudah melewati 67 tahun HUT Kemerdekaannya. Telah banyak proses yang telah dijalani, ada hal baik dan yang kurang baik mewarnai perjalanan panjang selama 67 tahun ini.
Entah bagaimana masyarakat memaknai kemerdekaan Indonesia saat ini,tapi yang pasti HUT RI tidak sekadar upacara formal semata, tidak sekadar perlombaan tujuh belasan, tidak sekadar memasang baliho atau apa pun yang mencerminkan Indonesia merdeka, akan tetapi lebih daripada itu semua adalah bagaimana mentalitas bangsa,mentalitas orang Indonesia dalam memaknai kemerdekaan ini dan kontribusi seperti apa yang mampu kita berikan bersama.
Berapa sering Anda mendengar berbagai ulasan yang kerap mengumbar rasa pesimisme bangsa ini akan maju?, berapa banyak bacaan yang membuat Anda khawatir akan kemajuan negara ini? Berapa banyak yang Anda lihat perilaku-perilaku orang yang senang membuat kekerasan, senang mengambil milik orang lain, senang memanipulasi, di negaranya sendiri.
Kejadian di sekeliling kita yang tidak bernilai manfaat, yang hanya menjatuhkan mental kita,yang hanya membangun sebuah rasa ketakutan dan membuat sebagian orang menjadi hilang harapan, tentu bukanlah sebuah semangat kemerdekaan yang diinginkan bersama.
Setiap tahun kita melakukan ritual kebangsaan, maka sudah semestinya ada sebuah perubahan dan perbaikan setiap tahunnya, khususnya dari semangat dan mentalitas bangsa. Sudah bukan eranya lagi, kalau kita selalu mencari alasan, mencari kambing hitam,menutup-nutupi sebuah persoalan, memelihara pola-pola kerja yang kuno dan tidak produktif, serta kerap melakukan tindakan negatif.
Kita semua berada di perahu yang sama yakni dengan bendera Indonesia, maka dari itu keberlangsungan hidup orang-orang di dalam perahu dan kekuatan perahu itu sendiri ada di tangan kita semua.
Bukan semangat menjatuhkan orang lain yang dibutuhkan di negara ini, bukan semangat untuk meraup keuntungan untuk diri sendiri yang cocok di bangsa ini, melainkan semangat kebersamaan, semangat untuk membangun bangsa ini dengan prinsip moral yang benar.
Saatnya bagi bangsa ini beserta masyarakatnya bangkit dan keluar dari belenggu negatif. Masalah politik, sosial, ekonomi, dan yang lainnya boleh saja menghampiri kita, tapi jangan sampai ketakutan, kekhawatiran, kemalasan, kecurangan, kesedihan, ketidakberdayaan ikut menghampiri kehidupan kita. Bangkitkan kembali semangat, determinasi, antusiasme,kepercayaan diri, sikap mental positif dalam diri kita untuk menghadapi itu semua.
Harapan
Sebuah pepatah mengatakan ”There are no hopeless situations, there are only men who have grown hopeless about them”
Tidak ada situasi yang tanpa harapan, yang ada hanya pribadi yang bertumbuh dengan tidak memiliki harapan terhadap situasi yang ada.
Semangat kemerdekaan adalah semangat penuh pengharapan bahwa ke depan, bangsa ini akan menjadi lebih baik. Sesulit dan sekompleks apa pun permasalahan bangsa ini jangan pernah kehilangan harapan bahwa bangsa ini akan menjadi lebih baik di masa yang akan datang
Tindakan yang Benar
Memang kita tidak ingin punya harapan yang sia-sia atau bermimpi di siang bolong. Harapan menjadi sebuah pondasi, melainkan setiap masyarakat Indonesia memiliki tugas dan tanggung jawab untuk menjalankan tindakan yang benar sesuai perannya masing-masing di negara ini.
Bila saja setiap individu memulai dari diri masing-masing untuk menjalankan sebuah prinsip kebenaran dalam hidupnya, saya optimis bahwa kemerdekaan Indonesia setiap tahunnya akan membawa sebuah perkembangan yang positif. Jangan sekadar teriak merdeka, tapi mentalitas maling.
Jangan sekadar berorasi tentang kebangsaan, tapi mentalitas justru merusak tatanan negara. Mari kita bersama memegang teguh integritas. Apa yang kita suarakan hendaknya sejalan dengan apa yang kita jalankan dalam bermasyarakat dan bernegara.
..dan jangan bertanya apa yang kita bisa dapatkan dari Indonesia, tapi bertanyalah Apa yang bisa kita berikan untuk Indonesia...